CARAPANDANG – Keberadaan kelompok ancaman siber tingkat tinggi (Advanced Persistent Threat/APT) terungkap oleh perusahaan keamanan siber asal China, Qianxin. Kelompok yang dimaksud adalah Night Eagle (APT-Q-95) yang terdeteksi aktif sejak awal 2024.
Keberadaan organisasi APT Night Eagle diungkap pada ajang Pameran Keamanan Siber Pertahanan Internasional 2025 (CYDES 2025). Even ini digelar di Putrajaya International Convention and Exhibition Center, Malaysia.
CYDES 2025 merupakan even yang diselenggarakan Dewan Keamanan Nasional Malaysia dan Badan Keamanan Siber Nasional Malaysia. Ini sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dan perusahaan Negeri Jiran tersebut terhadap isu keamanan siber.
Juru Bicara Qianxin, Gu Liang, menjelaskan Night Eagle dalam operasinya menggunakan teknologi perangkat lunak serangan paling canggih dan berbahaya. Tujuannya untuk melakukan penghancuran berkelanjutan terhadap kemungkinan kerentanan sistem jaringan di berbagai negara dan wilayah.
Night Eagle diketahui telah lama mengintai target, melakukan pemantauan rahasia, mencuri informasi sensitif, dan melakukan perilaku merusak lainnya. Hal tersebut menyebabkan kerugian dan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada objek yang diserang.
