Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam sebuah unggahan media sosial pada hari Senin mendesak Ketua The Fed Powell untuk memberlakukan penurunan suku bunga yang lebih besar.
Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.
Sementara itu, pada perdagangan kemarin Selasa (16/9/2025), indeks dolar AS (DXY) jatuh 0,69% di level 96,63. DXY jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua bulan terhadap mata uang lainnya. Dolar yang melemah membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Emas melonjak karena dolar yang melemah tajam, yang berada pada level terendah yang belum terlihat sejak Juli," ujar Tai Wong, seorang pedagang logam independen.
"Namun, kehati-hatian mungkin akan muncul menjelang keputusan penting The Fed besok, jadi sedikit aksi ambil untung seharusnya tidak mengejutkan," tambah Wong.
Harga emas batangan, yang dikenal sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian, telah melonjak sekitar 41% sejak awal tahun. Harganya menembus US$3.700 per troy ons pada 16 September 2025.
Para analis mengatakan reli ini didorong oleh kombinasi kuat antara pembelian bank sentral yang berkelanjutan, arus masuk aset safe haven yang semakin intensif, dan pergeseran global dari dolar AS, yang juga menghadapi pelemahan berkelanjutan.