"Dalam modernisasi armada pesawat, Garuda Indonesia group berencana menambah 121 pesawat pada tahun 2029 untuk Garuda dan Citilink. Ini meliputi pesawat baru berbadan ramping untuk rute dengan frekuensi penerbangan tinggi dan pesawat berbadan lebar untuk memperkuat kapabilitas penerbangan jarak jauh," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan di Jakarta, Rabu.
Garuda akan berkolaborasi dengan Boeing dan Airbus terkait modernisasi armada. Prioritas Garuda adalah untuk mendapatkan pesawat yang menawarkan efisiensi bahan bakar, prediktabilitas biaya dan nilai jangka panjang.
Wamildan juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah melibatkan Garuda dalam negosiasi tarif antara Indonesia dengan Amerika Serikat yang membantu mempercepat diskusi Garuda dengan Boeing.
Secara paralel, Garuda memulihkan pesawat-pesawatnya yang di-grounded, pemulihan ini mendapatkan dukungan dari Danantara dan itu akan memastikan keandalan operasional pesawat.
Sebagai informasi, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa komitmen pembelian pesawat Boeing merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat posisi Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional.
Komitmen pembelian pesawat Boeing tersebut merupakan salah satu kesepakatan yang dihasilkan dari negosiasi antara Presiden Prabowo dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait tarif impor.