Juru Bicara Pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, mengumumkan hal itu melalui media sosial. "Kami mempertimbangkan panas ekstrem yang terus berlangsung serta pentingnya menghemat air dan listrik," ujarnya dikutip Al Jazeera, Senin (21/7/2025).
Kebijakan itu dilakukan melalui pemadaman air selama 12 hingga 18 jam di sejumlah area kota tersebut. Ketua Dewan Kota Teheran, Mehdi Chamran, meminta warganya lebih bijak menggunakan air guna mencegah krisis yang lebih buruk.