Film “Sore” menyajikan cerita lebih luas, termasuk alasan Jonathan pergi ke luar negeri. Konflik batin Sore dan misi perubahannya juga digali dengan emosi lebih dalam dan realistis.
Aktor Dion Wiyoko menyatakan film memiliki narasi lebih lengkap dibandingkan versi serial. Ia menyebut serial hanya menggambarkan sekitar 40 persen kisah, sisanya ada dalam film.
Perbedaan usia tokoh serta tema cinta dewasa juga membedakan film dari versi serial. Hubungan Sore dan Jonathan ditampilkan lebih dalam, emosional, dan penuh konflik batin.
- Konsep Perjalanan Waktu Lebih Menguat
Sutradara Yandy Laurens menegaskan perjalanan waktu sebagai unsur utama dalam film ini. Perjalanan Sore menembus waktu ditampilkan dengan konsekuensi fisik dan mental yang lebih kentara.
Sore sering mengalami mimisan hingga pingsan setelah melompati waktu. Ini melambangkan beratnya perjuangan cinta dan pengorbanan melampaui logika waktu.
- Cerita Tiga Babak
Film dibagi menjadi tiga babak besar untuk menyampaikan alur secara bertahap. Babak pertama memperkenalkan karakter Jonathan dan perubahan yang mulai terjadi lewat kehadiran Sore.
Babak kedua memperlihatkan keteguhan dan kelelahan Sore dalam misi perubahannya. Penonton diajak menyelami perasaan Sore melalui ekspresi, sorot mata, dan dialog menyentuh.
