CARAPANDANG - Presiden Prabowo Subianto mengatakan, korupsi di Indonesia sudah sangat mengakar hingga level birokrasi terendah. Bahkan, korupsi di Indonesia juga sudah merambah hingga ke BUMN dan BUMD di Tanah Air.

"Ini bukan fakta yang harus kita tutup-tutupi, setelah 299 hari saya memimpin pemerintahan eksekutif. Saya semakin mengetahui berapa besar tantangan kita, berapa besar penyelewengan yang ada di lingkungan pemerintahan," kata Presiden dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Bagi Presiden, masalah korupsi ini bukanlah hal baik, namun tetap harus dilaporkan kepada wakil rakyat. Presiden mengatakan, sebelumnya dalam pidato pelantikan, ia menyebut, Indonesia harus berani melihat kekurangan-kekurangan sendiri.

"Kita sendiri harus berani melihat penyakit-penyakit yang ada di tubuh kita, agar kita bisa perbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Tanpa mau mengakui, tidak mungkin kita mampu memperbaiki," ujarnya.

Presiden Prabowo bersumpah atas perintah UUD 1945 untuk memimpin pemberantasan korupsi. "Serta penyelewengan di semua lembaga eksekutif dan pemerintah," ucapnya.

Kepala Negara menegaskan, awal tahun 2025 ini, pemerintah telah selamatkan Rp300 triliun dari APBN yang rawan diselewengkan. "Diantaranya anggaran perjalanan dinas luar dan dalam negeri yang besar, anggaran alat tulis kantor yang begitu besar," kata Presiden.