SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM -Sebanyak 3.000 anak sekolah yang terlibat dalam peresmian Papua Football Academy (PFA) berharap Presiden Joko Widodo dapat lebih memperhatikan fasilitas olahraga di Bumi Cenderawasih khususnya sepak bola.

Sebanyak 3.000 anak tersebut berasal dari 36 sekolah tingkat SMA dan 14 SMP baik dari Kabupaten dan Kota Jayapura.

Salah seorang Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dari SMA Negeri 3 Jayapura Aidhyel mengatakan pihaknya membawa 50 siswa dan siswi dalam peresmian tersebut.

"Kami merasa bangga dengan adanya Papua Football Academy yang di resmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo," katanya kepada Antara, Rabu.

Dari pantauan Antara di lapangan terlihat anak-anak sangat antusias sekali mengikuti peresmian PFA yang dilaksanakan di Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua.

Menurut Aidhyel, pihaknya berharap kemampuan anak-anak Papua dalam bidang olahraga bisa lebih di tingkat serta ditunjang dengan fasilitas yang lebih memadai.

"Sepak bola merupakan kegemaran anak-anak Papua sehingga kami berharap ke depan kemampuan dalam bermain bola bisa lebih baik lagi," katanya.

Sementara itu, Siswi SMAN 3 Jayapura Silki Ahayon mengatakan sangat senang dengan adanya PFA yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, ini membuktikan Presiden selalu memberikan perhatian kepada generasi muda Papua.

"Terima kasih Presiden Joko Widodo sudah datang melihat kami yang ada di ujung Indonesia, ke depannya kami berharap bisa lebih memperhatikan fasilitas yang ada di sini karena kami masing sangat kekurangan, " ujarnya.

Presiden Joko Widodo tiba Selasa malam (30/8) di Papua dan pada Rabu akan melakukan kunjungan kerja yang dipusatkan di Kabupaten Jayapura, Papua dimana setelah pembukaan Papua Football Academy (PFA) dilanjutkan dengan Pembagian Nomor Induk Berusaha (NIB) dan mengunjungi Rumah Sehat Doyo Baru.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam kunjungan kerja kali ini diantaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.