SHARE

Hong Kong segera mengakhiri beberapa aturan Covid-19 dengan menghapus batasan pertemuan dan tidak lagi mewajibkan orang menunjukkan bukti vaksinasi untuk masuk ke beberapa tempat.

CARAPANDANG - Hong Kong segera mengakhiri beberapa aturan Covid-19 dengan menghapus batasan pertemuan dan tidak lagi mewajibkan orang menunjukkan bukti vaksinasi untuk masuk ke beberapa tempat.

Keputusan tersebut merupakan perombakan besar-besaran kebijakan yang bertujuan menghidupkan kembali reputasi Hong Kong sebagai pusat keuangan global.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (28/12/2022), Kepala Eksekutif John Lee mengungkapkan bersama dengan penghapusan kebijakan Covid-19 tersebut kontak dekat dari orang-orang yang positif Covid tidak perlu dikarantina, dan batasan jumlah orang yang dapat duduk bersama di restoran dan bar, akan dicabut.

Hong Kong tidak lagi mengharuskan pelancong yang masuk untuk melakukan dua kali tes PCR setelah kedatangan, tetapi merekomendasikan untuk melakukan rapid test hingga hari kelima mereka di kota itu.

Lee menjelaskan perubahan tersebut didasarkan pada tingkat kekebalan yang tinggi di Hong Kong, obat-obatan yang cukup, pengalaman penanganan Covid-19 di antara petugas pelayanan kesehatan, sistem tanggap darurat yang lebih baik, dan kesadaran yang lebih baik di antara penduduk.

"Perubahan yang disebutkan di atas sangat mendorong Hong Kong untuk pulih." jelasnya.

Namun, menggunakan masker dan tes cepat harian untuk taman kanak-kanak juga sekolah dasar tetap ada, laju pelonggaran yang bertahap sangat kontras dengan putaran balik mendadak pada Covid Zero di daratan China.

Perekonomian terbesar kedua di dunia akan muncul dari isolasi global yang diberlakukan sendiri selama hampir tiga tahun awal bulan depan, setelah mengumumkan berakhirnya karantina untuk pelancong yang masuk, dan tidak ada pengujian setelah kedatangan.

Pemerintah juga akan kembali mengeluarkan izin perjalanan Hong Kong dan membuka kembali pos pemeriksaan ekspres di perbatasan, mendukung prospek pusat keuangan yang berjuang untuk mempertahankan statusnya sebagai pusat keuangan global di tengah pembatasan virus corona yang ketat.

Seperti diketahui, China mengumumkan bahwa mulai 8 Januari 2023, tidak akan ada karantina untuk pelancong yang masuk dan tidak ada pengujian setelah kedatangan.

Hal tersebut juga diatur untuk melanjutkan penerbitan izin perjalanan Hong Kong dan membuka kembali pos pemeriksaan ekspres di perbatasan. Bersama perubahan tersebut bertepatan dengan wabah besar-besaran di seluruh negeri setelah berakhirnya Covid Zero.

Hong Kong akan membuka kembali perbatasan dengan China daratan paling cepat pada 10 Januari, dengan prioritas perjalanan ke kota diberikan kepada mereka yang memiliki kebutuhan bisnis dan keluarga. Lee mengatakan bahwa keputusan ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan dengan otoritas daratan dan meminta persetujuan dari pemerintah pusat pada pertengahan Januari.

Sedangkan pembukaan kembali akan dilakukan secara bertahap. Aturan Hong Kong yang lebih longgar bagi para pelancong ini berbanding terbalik dengan negara-negara lain yang membatasi kunjungan orang-orang dari China daratan karena kekhawatiran wabah Covid-19 besar-besaran di negara itu dapat memicu gejolak di tempat lain.

Merespons pembukaan perbatasan Covid-19 tersebut, Jepang justru akan mewajibkan tes Covid-19 negatif pada saat kedatangan bagi pengunjung yang telah berada di daratan China dalam jangka waktu tujuh hari, sedangkan mereka yang positif harus melakukan karantina.

Begitu juga dengan Amerika Serikat yang memberlakukan aturan serupa. AS sedang mempertimbangkan tindakan pencegahan virus corona baru untuk orang-orang yang bepergian dari China.

Meski demikian, Menteri Kesehatan Lo Chung-mau mengungkap Hong Kong akan mempertahankan mandat maskernya, yang mengharuskan memakai penutup wajah di sebagian besar lingkungan luar dan dalam ruangan, untuk menghindari terkena Covid dan  influenza.



Tags
SHARE