SHARE

Scholz mengingatkan negara-negara anggota NATO atas risiko yang muncul, bila negara-negara anggota NATO berlomba mengirim senjata yang lebih canggih ke negara yang dipimpin Volodymyr Zelensky itu.

CARAPANDANG - Kanselir Jerman Olaf Scholz mengingatkan NATO untuk tidak berlomba mengirim senjata canggih ke Ukraina.

Melansir Bloomberg, Senin (30/1/2023), Scholz mengingatkan negara-negara anggota NATO atas risiko yang muncul, bila negara-negara anggota NATO berlomba mengirim senjata yang lebih canggih ke negara yang dipimpin Volodymyr Zelensky itu.

Peringatan itu disampaikan Scholz setelah Jerman berjanji mengirim tank tempur Leopard 2 ke Ukraina untuk menghadapi pasukan Rusia.

Sebelumnya, pada Sabtu (28/1/2023), Zelensky mengatakan bahwa Ukraina membutuhkan rudal jarak jauh, agar “teroris tidak memiliki rasa impunitas.” Adapun, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov meminta pesawat.

“Adalah tanggung jawab saya untuk melakukan segala daya saya untuk memastikan bahwa perang Rusia di Ukraina tidak menjadi perang melawan NATO,” kata Scholz dalam wawancara dengan surat kabar Tagesspiegel.  "Saya tidak akan membiarkan eskalasi seperti itu."

Jerman telah berjanji untuk mengirim Ukraina lebih dari 100 tank tempur Leopard 2 dalam upaya bersama dengan sekutu.

Sementara, Amerika Serikat (AS) menawarkan tank M1 Abrams. Untuk mencegah eskalasi perang, Scholz mengatakan dia akan melanjutkan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam upaya untuk mengakhiri konflik, yang mendekati satu tahun. 



Tags
SHARE