Pemerintahan Trump menuduh Khalil -- yang berperan penting dalam demonstrasi pro-Palestina di kampus -- terlibat dalam “aktivitas yang selaras dengan Hamas,” meskipun tidak ada bukti yang disertakan. Saat ini, ia ditahan di pusat penahanan ICE di negara bagian Louisiana.
Presiden Donald Trump membela penahanan itu, dengan menyatakan kasus Khalil adalah “yang pertama dari banyak kasus lainnya” dalam langkah pemerintah menindak mereka yang ikut serta dalam protes menentang perang Israel di Jalur Gaza kendati perang yang berlangsung sejak Oktober 2023 tersebut telah menewaskan lebih dari 48.500 warga Palestina.
Rubio pada Jumat mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari ke depan, AS akan mencabut visa lebih banyak mahasiswa.
Sebuah video yang dirilis oleh pengacara Khalil pada Jumat menunjukkan momen ketika agen federal menangkapnya di lobi apartemen.
Rekaman itu memperlihatkan Khalil yang dengan tenang mengikuti perintah petugas, sementara istrinya, Noor Abdalla -- warga negara AS yang tengah hamil delapan bulan -- memohon informasi tentang keberadaan Khalil.
Saat Abdalla meminta agen tersebut agar mengidentifikasi diri, salah seorang dari mereka menjawab, “Kami tidak memberikan nama kami.”
Pengacara Khalil menegaskan bahwa alasan penangkapan pria itu karena “menjalankan hak Amandemen Pertama, berbicara membela warga Palestina di Gaza” bermotif politik dan merupakan bagian dari penindasan yang lebih luas terhadap aksi pro-Palestina.