Dilansir Tempo, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa lonjakan kasus HMPV di Cina bukan kejadian luar biasa. Dia mengatakan kenaikan kasus infeksi virus tersebut cenderung terjadi pada musim dingin di negara empat musim.
Direktur pascasarjana Universitas YARSI itu mengatakan HMPV berbeda dengan virus Covid-19. Dikatakannya penemuan HMPV pertama kali dipublikasikan di jurnal ilmiah berjudul "A Newly Discovered Human Pneumovirus Isolated from Young Children with Respiratory Tract Disease", yang terbit di Belanda pada Juni 2001.
Meskipun HMPV pada umumnya bergejala ringan dan bukan ancaman baru, Tjandra mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan melakukan pencegahan. "Langkah pencegahan seperti mencuci tangan dan menggunakan masker tetap relevan untuk mengurangi risiko penyebarannya," kata dia.
Sumber: Tempo.co