CARAPANDANG.COM, TOKYO -- Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba menyatakan bahwa Jepang tidak akan terburu-buru mencapai kesepakatan dalam perundingan perdagangan mendatang dengan Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan tarif.
Dalam sebuah sesi di Komite Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Jepang pada Senin (14/4), Ishiba menekankan pentingnya mencapai hasil yang selaras dengan kepentingan nasional Jepang berdasarkan analisa yang mendetail.
Diskusi di parlemen itu fokus pada tindakan tarif yang diambil oleh AS baru-baru ini, yang akan menimbulkan dampak negatif signifikan terhadap ekspor Jepang.
Pemerintah Jepang sedang mempersiapkan negosiasi bilateral yang akan dimulai pada pekan ini.
Di antara serangkaian kebijakan tarif yang diumumkan oleh AS, salah satu yang paling mengkhawatirkan bagi Jepang adalah tarif mobil.
Pada 2024, ekspor mobil Jepang ke AS mencakup 28,3 persen dari total ekspornya ke negara tersebut.
Menurut Asosiasi Manufaktur Mobil Jepang, sekitar 1,37 juta unit kendaraan diekspor ke AS pada 2024.
Mengingat hubungan yang luas antara industri otomotif dengan berbagai sektor, industri-industri terkait di Jepang, seperti baja dan distribusi, juga akan sangat terdampak.