CARAPANDANG - Kementerian Agama akan mengirimkan seribu dai ke wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) selama Ramadan 2025. Target ini adalah upaya memperkuat syiar Islam dan meningkatkan literasi keagamaan di daerah minim akses.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi mengatakan, program ini bagian dari komitmen pemerintah. Khususnya untuk memberikan pelayanan keagamaan yang lebih merata.
"Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, kami ingin memastikan masyarakat di wilayah 3T mendapatkan bimbingan keagamaan. Ini akan dilakukan selama Ramadan," ujar Zayadi dalam keterangannya, Jumat (10/1/2025).
Kemenag, lanjut Zayadi, juga akan menggandeng mitra strategis dalam program ini. Diantaranya Badan Pengelola Keuangan Haji, Lembaga Filantropi Islam, Perbankan Syariah, dan Ma'had Aly.
Zayadi mengatakan, kolaborasi tersebut untuk mendukung berbagai aspek operasional dan logistik. Termasuk pula pelatihan, transportasi, dan penyediaan kebutuhan selama dai bertugas.
"Kami ingin memberikan manfaat ganda, tidak hanya dalam aspek spiritual. Tetapi juga penguatan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, hingga pengentasan kemiskinan di daerah 3T," ucap Zayadi.
Program pengiriman dai sudah berjalan sejak tahun 2022 dengan jumlah dai meningkat setiap tahun. Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Subdirektorat Dakwah dan Hari Besar Islam Kemenag Subhan Nur.