Kemudian, pemberlakuan tarif atas produk dari kedua negara tersebut di AS ditangguhkan selama 30 hari.
Setelah hampir sebulan, Trump tetap bersikukuh dengan rencana untuk memberlakukan tarif terhadap Kanada dan Meksiko.
Di sisi lain, faktor lain pelemahan rupiah adalah isyarat dari Petinggi Bank Sentral AS Austan Goolsbee terkait kebijakan Trump bisa menaikkan inflasi dan akan memicu Federal Reserve (The Fed) untuk tetap menahan suku bunga acuan. Hal ini memberikan sentimen positif untuk dolar AS.
Indeks dolar AS pagi ini juga berada di kisaran 106,75 atau lebih tinggi dari pagi sebelumnya yang di kisaran 106,26.
"Peluang pelemahan rupiah ke arah Rp16.280-Rp16.300, dengan potensi support di sekitar Rp16.230," kata Aris.
Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta melemah 14 poin atau 0,09 persen menjadi Rp16.292 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.278 per dolar AS.