Penjualan AC sedang melonjak. Di sebuah toko elektronik di Stuttgart pada awal Juli, AC telah terjual habis. "Eropa mulai benar-benar membutuhkan penyejuk (udara)," ujar Markus Schmitz, seorang teknisi pemasangan AC asal Jerman yang jadwalnya sudah penuh hingga akhir Agustus. "AC bukan lagi barang mewah, tetapi sudah menjadi kebutuhan."
Laporan dari Badan Energi Internasional (International Energy Agency) memperkirakan bahwa pada 2050, jumlah AC di Uni Eropa (UE) akan mencapai 275 juta unit, lebih dari dua kali lipat dibandingkan level pada 2019.
Produsen China telah mulai merasakan peningkatan permintaan. Menurut Asosiasi Peralatan Listrik Rumah Tangga China, total nilai ekspor AC ke UE dan Inggris mencapai 1,39 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.721) dalam lima bulan pertama 2025, naik 20,25 persen secara tahunan (year on year).
Merek-merek China juga mencatatkan pertumbuhan di beberapa pasar Eropa. Hisense menyebut penjualan mereka pada paruh pertama 2025 di Italia meningkat lebih dari 20 persen dan melonjak dua kali lipat di Hungaria. Gree, yang hadir di 48 negara Eropa, melaporkan pertumbuhan yang berkelanjutan pada model AC yang dilengkapi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan hemat energi. Penjualan AC Midea di Eropa melonjak 35 persen pada paruh pertama 2025 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024, termasuk peningkatan 68 persen di Prancis.