Pada pertengahan April, tarif impor akan diperluas ke sejumlah komoditas yang berdampak ekonomi hingga €18 miliar (Rp321,3 triliun). Misalnya baja dan aluminium, tekstil, barang kulit, unggas, daging sapi, makanan laut, produk susu, telur, gula, dan sayuran.
Meski begitu, UE tetap membuka pintu negosiasi dengan AS guna mencari solusi menguntungkan bagi kedua belah pihak. "Dalam situasi geopolitik dan ekonomi yang penuh ketidakpastian, perang tarif dapat merugikan semua pihak," kata Von der Leyen.