SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Guna memberikan pengalaman internasional, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengirim mahasiswanya untuk melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Australia. Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canbera telah memfasilitasi sebanyak 6 orang mahasiswa dari berbagai program studi di Unesa untuk praktik mengajar di 5 sekolah Australia. Hal tersebut disampaikan Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib saat mengantar mahasiswa ke Burgmann Anglican School di Canberra pada Senin, (29/4).

Menurut Atdikbud Najib, kegiatan PPL di sekolah Australia akan berlangsung selama 3 bulan. Mereka akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga karena bisa belajar mengajar di sekolah dengan sistem pendidikan berstandar internasional. Tentu pengalaman ini dapat menjadi modal yang berharga dalam meningkatkan daya saing global setelah mahasiswa lulus. Oleh karena itu Kantor Atdikbud KBRI Canberra sangat mendukung program ini dengan cara memfasilitasi mahasiswa yang ingin melakukan PPL di sekolah Australia.

“Sejak dua tahun lalu kami sangat serius membantu universitas di Indonesia yang hendak mengirim mahasiswanya ke Australia, baik untuk riset, melaksanakan capstone project, maupun melakukan praktik keterampilan mengajar. Kami memberikan peluang ini kepada berbagai universitas di Indonesia. Hal ini juga merupakan upaya kami dalam menyukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Australia”, terang Najib. 

Pada tahun 2024 ini ada lima universitas di Indonesia yang sudah dan akan mengirim mahasiswanya ke Australia untuk melakukan PPL Internasional, salah satunya Unesa. Dalam hal ini, Atdikbud juga sudah berkomunikasi dengan sekolah-sekolah di Australia yang siap menerima mahasiswa yang akan praktik mengajar. Pada umumnya sekolah yang didatangi cukup terbuka untuk menerima mahasiswa Indonesia. Karena program ini juga bagus bagi sekolah untuk mengenalkan Indonesia kepada para siswa.

Menurut dosen pendamping mahasiswa PPL dari Unesa, M. Nurul Ashar, Unesa mendorong mahasiswa untuk berkegiatan di luar negeri di bawah payung program Unesa Global Mobility Award (UGMA) 2024. Semua mahasiswa yang berangkat ke Australia mendapat dukungan pendanaan dari Unesa. Pengiriman mahasiswa ke Australia sendiri menurut Ashar merupakan hal yang baru pertama kali ini dilakukan Unesa.

“Selama ini kami mengirim mahasiswa ke negara ASEAN, seperti Thailand dan Malaysia. Tahun ini kami mencoba mengirim mahasiswa ke negara lain di luar ASEAN seperti Australia. Kami berharap mahasiswa akan memiliki pengalaman yang lebih kaya dengan belajar mengajar di sekolah Australia, karena kita tahu Australia merupakan salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia,” jelas Ashar.

Menurut salah seorang guru di Burgmann Anglican School, Naomy, sekolah merasa senang menerima kehadiran mahasiswa untuk praktik mengajar. Di sekolahnya, Naomy mengaku memiliki siswa sebanyak 700 orang untuk tingkat sekolah dasar, sehingga tersedia cukup banyak kelas untuk mahasiswa mendapatkan pengalaman mengajar. Mahasiswa, menurut Naomy, dapat belajar bagaimana mengenal dan mengelola siswa yang beragam di sekolah-sekolah Australia seperti di Burgmann Anglican School.

Selama di sekolah, para mahasiswa akan dibimbing oleh guru penanggung jawab di sekolah masing-masing. Pada hari pertama, mahasiswa diberikan orientasi mengenai sekolah, peraturan yang ada, serta sistem belajar yang diterapkan sekolah. Selama kurang lebih tiga bulan, para mahasiswa akan melakukan observasi kelas, membantu guru mengelola kelas, belajar menyusun rencana pembelajaran dan evaluasi, sampai melakukan praktik mengajar siswa di dalam kelas. Mereka juga diwajibkan menyusun laporan akhir yang akan dibimbing oleh dosen-dosen dari Unesa. dilansir kemdikbud.go.id

Tags
SHARE