SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Harga emas menguat pada awal perdagangan hari ini, setelah merosot pada perdagangan sebelumnya karena memudarnya harapan pelaku pasar mengenai pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan Senin (22/1/2024) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,40% di posisi US$ 2020,99 per troy ons.

Sementara, hingga pukul 06.42 WIB Selasa (23/1/2024), harga emas di pasar spot menguat 0,02% di posisi US$ 2021,36 per troy ons.

Harga emas melemah pada perdagangan Senin karena investor dan pelaku pasar mulai pesimis jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada Maret mendatang. Hal ini membuat emas kurang menarik sehingga investor mengalihkan investasi ke instrumen lain seperti saham.

Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, menjelaskan siklus teknikal dan reli di pasar saham kemungkinan merupakan dua faktor utama yang membatasi minat beli di pasar emas dan perak melemah.

"Data ekonomi AS yang lebih baik akhir-akhir ini, yang menunjukkan bahwa The Fed mungkin harus menunda penurunan suku bunga lebih lama," ujar Wyckoff, dilansir dari Reuters.

Seperti diketahui, bursa Wall Street mengakhiri perdagangan di zona hijau pada perdagangan Senin atau Selasa dini hari waktu Indonesia. Menghijaunya Wall Street meneruskan tren positif pekan lalu di mana indeks Dow Jones, Nasdaq, dan S&P terbang.

Emas turun sekitar 1% pada minggu lalu, penurunan mingguan terbesar dalam enam minggu terakhir, setelah The Federal Reserve (The Fed) AS mengatakan perlu melihat lebih banyak data inflasi sebelum penilaian penurunan suku bunga dapat dilakukan dan bahwa dasar pemotongan dimulai pada kuartal ketiga. Dilansir cnbcindonesia.com



Tags
SHARE