SHARE

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah di tengah surplus neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2023.

CARAPANDANG - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah di tengah surplus neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2023.

IHSG ditutup melemah 17,14 poin atau 0,24 persen ke posisi 7.224,00. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,76 poin atau 0,38 persen ke posisi 974,05.

“Di sisi lain, kondisi kenaikan pajak hiburan menjadi perhatian, berdasarkan Pasal 58 ayat 2, khusus tarif Pajak Barang dan Jasa Tertentu ditetapkan paling rendah 40 persen dan paling tinggi 75 persen, yang tentunya memberatkan pelaku usaha dan juga akan berdampak pada konsumen,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Di tengah menjaga pemulihan pascapandemi COVID-19, kenaikan ini akan berdampak terhadap lesunya bisnis ini, sehingga akan berpotensi pada pengurangan jumlah tenaga kerja, dan konsumen akan terkena dampaknya karena terbebani harga yang tinggi.

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2023 sebesar 3,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau jauh lebih besar dibandingkan 2,41 miliar dolar AS pada November 2023.

Surplus neraca perdagangan ditopang oleh ekspor yang melebihi nilai impor, yaitu ekspor sebesar 22,41 miliar dolar AS dan impor sebesar 19,11 miliar dolar AS.

Sementara itu, bursa saham Asia bergerak menguat setelah bank sentral China mempertahankan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun tetap di 2,5 persen, di sisi lain pasar juga bersiap untuk data ekonomi penting dari China pada pekan ini.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik sebesar 2,75 persen, diikuti sektor energi dan sektor industri baku yang masing-masing naik sebesar 0,95 persen dan 0,83 persen. Sedangkan lima sektor turun yaitu dipimpin sektor barang konsumen primer yang turun minus 0,51 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor kesehatan yang masing-masing turun sebesar 0,37 persen dan 0,34 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KOKA, GTRA, MBMA, TMAS, dan PSDN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MAYA, SMLE, TPIA, ACRO dan BREN.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.288.885 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,74 miliar lembar saham senilai Rp10,10 triliun. Sebanyak 256 saham naik, 284 saham menurun, dan 235 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 324,69 poin atau 0,91 persen ke 35.901,80, indeks Hang Seng melemah 28,25 poin atau 0,17 persen ke 16.216,33, indeks Shanghai menguat 4,31 poin atau 0,15 persen ke 2.886,29, dan indeks Strait Times menguat 4,99 poin atau 0,16 persen ke 3.196,71.



Tags
SHARE